Pasalnya, selama perjalanan menuju ke Candi Borobudur di Magelang, mereka akan terkena panas matahari, hujan, dan hanya akan makan sebanyak satu kali setiap hari dengan minum seadanya. Selain itu mereka juga akan tinggal atau beristirahat di tempat seadanya.
Baca Juga: Diselimuti Rasa Bosan? Inilah Website Anti Jenuh, Bisa Tambah Ilmu Pengetahuan
“Target kami adalah sampai di Candi Borobudur pada tanggal 31 Mei - 3 Juni 2023, karena tanggal 4 Juni 2023 akan melakukan perayaan Hari Raya Waisak,” bebernya.
Untuk diketahui, Thudong adalah perjalanan spiritual untuk mengikuti jejak Buddha pada zaman kehidupannya, karena pada saat itu belum ada wihara atau transportasi.
Sebelum melakukan perjalanan, para biksu harus melewati ritual berdiam diri di satu tempat dan berpuasa selama empat bulan lamanya di musim hujan. Selanjutnya, selama pelaksanaan longmars di musim kemarau, para biksu juga melakukan perenungan demi memenuhi dharma atau kewajiban mereka dan untuk mendapatkan dan mengembangkan kemampuan spiritual mereka.
Baca Juga: Kasus Dugaan Pelanggaran Merek Sarung, Polisi Limpahkan Direktur PT. PAJ ke Kejari Pekalongan
Selama menjalani Thudong, biksu tidak membawa uang. Untuk memenuhi kebutuhan energy mereka menerima makanan (pindapata) dari umat Buddha melalui mangkuk.
Jadwal makan para biksu yang menjalani Thudong juga khusus yaitu mereka hanya diperbolehkan makan 1-2 kali sehari, yakni antara pukul 7 pagi dan 12 siang. Setelah jam 12 siang, mereka hanya diizinkan minum saja.
Biksu akan bermeditasi selama menjalani Thudong, termasuk saat istirahat. Mereka tidur dengan alas yang tidak lebih dari 50 sentimeter, dan bahkan ada yang tidur sambil duduk.
Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 23 Mei 2023, Klaim Skin Keren dan Hadiah Tak Terduga di reward.ff.garena.com