100 Mantan Napi Teroris Ikuti Upacara HUT ke 77 RI di Ponpes Hamalatul Quran Tasikmalaya

- 17 Agustus 2022, 22:44 WIB
Mantan Napi Teroris ikut upacara HUT ke 77 RI
Mantan Napi Teroris ikut upacara HUT ke 77 RI /Sri Yatni/

KABAR TEGAL - Ratusan mantan narapidana teroris (napiter) bersama Densus 88 Anti Teror Polri, TNI, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda melaksanakan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77 tahun di Pondok Pesantren (Ponpes) Hamalatul Quran, Tasikmalaya, Jawa Barat. Rabu 17 Agustus 2022.

Tidak hanya menjadi peserta upacara saja, para napiter ini juga dipercaya untuk menjadi petugas upacara yang dilaksanakan oleh Densus 88. HUT Kemerdekaa RI merupakan momen yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, seluruh rakyatnya termasuk juga para narapidana teroris.

Bertindak sebagai inspektur upacara Kombes Pol Kurnia Wijaya yang merupakan Kasubdit Sosial Idensos Densus 88 Anti Teror Polri Anton Hilman yang merupakan mantan narapidana teroris bertugas sebagai pemimpin upacara.

Baca Juga: Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi, Eks Napiter Ikut Ganjar Upacara HUT Kemerdekaan RI ke 77

Sedangkan petugas pengibar bendera dipercayakan kepada Anton, Gilang Ramaddan, dan Aji Firdaus. Mereka merupakan mantan napiter yang resmi sudah bebas dari jerat hukuman yang telah dijalaninya dan telah berikrar sepenuh hati untuk NKRI.

Disampaika Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom, pihaknya terus berupaya untuk memutus mata rantai dari radikalisasi dengan para teroris.

Ia juga selalu berpesan kepada seluruh anggotanya untuk membawa para mantan napiter untuk bena-benar kembali ke masyarakat dan diterima oleh warga.

Baca Juga: Jokowi Pidato Kenegaraan 2022, Ganjar; Saya Mendengar Spirit Optimisme Anak Bangsa

“Kita putus mata rantai ini. Ketika Mereka pulang, kita harus kembalikan ke masyarakat. Jangan kembali ke teman-teman (Teroris) mereka, jangan sampai terulang lagi kejahatan yang sama. Itu saya minta ke anggota saya semua, bawalah mereka pulang ke masyarakat. Sebelum mereka pulang, kondisikan mereka pulang dengan baik. Agar masyarakat menerima mereka,” jelas Marthinus Hukom.

“Tokoh-tokoh disitu, kepala desa terima mereka kembali. Ubah stigma mereka sebagai pelaku teror, kita membuat mereka sebagai pemenang melawan emosi dan pikiran mereka sendiri,” lanjut Marthinus.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x