Warga Tembok Banjaran Ini Lebih Memilih Jadi Badut Ketimbang Tukang Sayur Demi Cukupi Kebutuhan Keluarga

- 29 April 2022, 23:00 WIB
Puji seorang pria yang berprofesi sebagai badut jalanan di salah satu lampu merah
Puji seorang pria yang berprofesi sebagai badut jalanan di salah satu lampu merah /Arkana Valiant/

KABAR TEGAL - Puji seorang pria berumur sekitar 45 tahunan yang merupakan warga asal Tembok, Banjaran lebih memilih menjadi badut jalanan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Dalam wawancara dengan kabartegal.com, Puji mengaku telah menjalani rutinitas sebagai badut jalanan di salah satu perempatan lampu merah selama satu bulan lebih. Sehari-harinya Puji beraktivitas mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Baca Juga: H-3 Lebaran, Harga Daging Sapi di Pasar Trayeman Slawi Tembus Rp 145 Ribu per Kilogram

Sebelum menjadi badut jalanan, Puji sempat menjadi tukang sayur. Namun, penghasilannya tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga karena hanya dibayar Rp40 ribu perharinya.

Jelang Lebaran seperti saat ini penghasilan menjadi badut jalanan bertambah, dari yang biasanya sehari mendapatkan Rp70-80 ribu per hari, kini Puji bisa mengantongi hingga Rp 100 ribu perharinya.

"Hari biasanya bisa dapat sekitar Rp70 ribu sampai Rp80 ribu. Alhamdulillah jelang Lebaran penghasilan bertambah kurang lebih kisaran Rp100 ribu perharinya," ungkap Puji kepada Tim Kabar Tegal Jumat 29 April 2022.

Baca Juga: 3 Pasangan Mesum Terciduk Berduaan di Kos Tegal Saat Razia, Ditemukan juga Obat Kuat dan Alat Kontrasepsi

Saat ditanya setelah Lebaran apakah masih menjalani profesi badut jalanan. Puji menjawab, kalau menjadi badut jalanan hanya mengumpulkan modal untuk berjualan sembari menghidupi keluarga.

"Jadi badut jalanan hanya untuk mengumpulkan modal sambil menghidupi keluarga, syukur misalnya nanti modal tercukupi ya saya buka coba buka usaha berjualan lah," tutur Puji. ***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x