Antisipasi Peredaran Cukai Ilegal, Pemkot Tegal Gunakan 2 Dalang Sebagai Media Sosialisasi

- 29 November 2021, 05:18 WIB
Walikota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, menikmati pentas Wayang Golek dan Wayang Kulit dalam rangka sosialisasi Cukai Rokok dan Tembakau di halaman Pendopo Ki Gede Sebayu, Komplek Balaikota Tegal, Sabtu 27 November 2021 malam.
Walikota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, menikmati pentas Wayang Golek dan Wayang Kulit dalam rangka sosialisasi Cukai Rokok dan Tembakau di halaman Pendopo Ki Gede Sebayu, Komplek Balaikota Tegal, Sabtu 27 November 2021 malam. /Kabar Tegal /Anis Yahya/

KABAR TEGAL - Cukai Rokok dan Tembakau dikenakan bukan semata sebagai pemasukan negara, namun karena pengaruh negatif komoditas tersebut terhadap masyarakat dan lingkungan.

Cukai merupakan upaya pengendalian harga jual dari pemerintah Indonesia terhadap rokok dan produk tembakau lainnya seperti sigaret, cerutu, serta rokok daun, yang dipungut dan berlaku pada saat pembelian.

Ketentuan ini berlaku dengan adanya UU No. 11 Tahun 1995 tentang Cukai, dengan perubahan yang mengacu pada UU No. 39 Tahun 2007. Aturan ini kemudian diteruskan UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD).

Baca Juga: Dibutuhkan Komitmen Perusahaan Penuhi Fasilitas Kesejahteraan Para Pekerja di Kota Tegal

Pemerintah daerah Kota Tegal bekerjasama dengan Kantor Bea Cukai dalam kesempatan melakukan sosialisasi cukai, memanfaatkan pentas Wayang Golek dan Wayang Kulit sebagai mediumnya.

Dalang Ki Warseno Slank dari Surakarta bawakan lakon Pandawa Krida dan Dalang muda Ki Haryo Enthus Susmono bawakan lakon Kembang Wijaya.

Pentas kedua Dalang dalam rangka sosialisasi Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) yang dipentaskan di halaman Pendopo Ki Gede Sebayu Komplek Balaikota Tegal, Sabtu 27 November 2021 malam.

Baca Juga: Pemkot Tegal Upaya Pulihkan Ekonomi Dampak Pandemi dengan Gelar Produk IKM

Bagi Walikota Tegal H. Dedy Yon Supriyono, SE, MM, pementasan Wayang menjadi sebuah kebanggaan ditengah merangseknya budaya K-Pop atau budaya Korea secara massive ke Indonesia.

Suguhan Wayang Kulit yang merupakan budaya kebanggaan, malam itu tidak hanya menampilkan satu dalang, tetapi dua orang dalang sekaligus.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x