KABAR TEGAL - Eskalasi suhu politik semakin meruncing meski Pemilihan Presiden (Pilpres) masih panjang.
Namun bagi rumah tangga partai politik (parpol) 3 tahun merupakan waktu yang pendek untuk dilakukannya konsolidasi masing-masing di internal parpol.
Banyak pernyataan saling serang bermunculan lewat tokoh-tokoh parpol. Bahkan intrik politik seperti tengah berseteru juga tak cangggung lagi ditampakkan oleh tokoh-tokoh sentral partai politik papan atas.
Tak terkecuali isu banteng lawan celeng yang tengah ramai diperbincangkan, mengisyaratkan adanya proses kontra produktif di internal partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.
Pecah 'kongsi' di kandang Banteng Moncong Putih itu muncul ketika ada dua kader PDIP yang sama-sama potensial dan punya peluang besar masuk dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Yang pertama adalah Ketua DPR RI, Puan Maharani, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang juga kader dan elit PDIP.
Sebutan celeng muncul setelah Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Purworejo Albertus Sumbogo menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Wuryanto mengatakan kader yang melakukan deklarasi Capres mendahului Ketua Umum Megawati Soekarnoputri adalah celeng, bukan banteng.
Baca Juga: Survei Capres-Cawapres 2024: Prabowo-Puan Kalahkan JK-Anies