Jumadi Sholat Idul Adha Bareng Keluarga di Rumah Dinas

- 20 Juli 2021, 13:55 WIB
Wakil Walikota Tegal, Muhamad Jumadi tepat Hari Raya Idul Adha 1442 H melakukan sholat Ied bersama keluarga dikediamannya Rumah Dinas.
Wakil Walikota Tegal, Muhamad Jumadi tepat Hari Raya Idul Adha 1442 H melakukan sholat Ied bersama keluarga dikediamannya Rumah Dinas. /Kabar Tegal//Dasuki

“Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat Ied kami.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah). Kita malu kepada Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar yang rela mengorbankan jiwa demi menunaikan perintah Allah.

Baca Juga: Resep Sate Kambing Empuk Ala Restoran Mahal Spesial Idul Adha 2021

Meski akhirnya kurban jiwa diganti dengan hewan, namun ketiganya teruji keimanannya. Bagi kita kaum muslim yang berkemampuan, apalah arti seekor hewan bila dibandingkan dengan jiwa, maka mari tunaikan ibadah kurban hewan dengan sepenuh keikhlasan. Ketika Isma’il berada dalam usia gulam dan ia telah sampai pada usia sa’ya, yaitu usia di mana anak tersebut sudah mampu bekerja.

Pada usia tersebut, Ibrahim sangat mencintainya dan Nabi Ibrahim merasa putranya benar-benar sudah bisa mendatangkan banyak manfaat. Saat anaknya seperti itulah, Ibrahim mendapatkan ujian berat. Lihatlah ketika mendengar mimpi ayahnya untuk menyembelihnya, Ismail sangatlah patuh. Ia pun menyatakan dirinya bisa bersabar dan mendorong ayahnya untuk bersabar pula. Inilah yang seharusnya jadi teladan kita, yaitu patuh, sabar, dan tawakal kepada Allah Mudah-mudahan kita mendapatkan istri dan anak yang patuh pada Allah, sabar dan benar-benar bertawakal kepada-Nya, begitu pula kita menjadi orang yang demikian.

Baca Juga: Penyebar Hoaks Seruan Tolak PPKM Darurat Ditangkap Polda Jateng

Meski hidup di masa pandemi terasa berat, bagi yang berkemampuan jangan berat untuk tetap berkurban sebagai panggilan jiwa Islami yang pasrah dan berharap anugerah Allah. Keikhlasan dan kesabaran dalam berkurban melambangkan ketakwaan.

Jangan merasa sudah bertakwa kalau masih berat berkurban dengan seekor hewan kurban. “Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.

Demikianlah Allah telah menundukannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-Hajj/22: 37).

Berkurban hewan kurban wujud ketakwaan. Muslim yang Idul-adha dan berkurban dengan ikhlas berarti dirinya naik derajat menjadi ‘al-muttaqun yakni orang-orang yang bertakwa. Takwa adalah puncak segala keutamaan diri setiap muslim dan mukmin dalam menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, serta menunaikan segala kebaikan hidup yang harmonis antara habluminallah dan habluminannas. Bukankah setiap muslim ingin dimuliakan dan ditinggikan derajatnya di hadapan Allah? Orang bertakwa itulah yang derajatnya ditinggikan Allah sebagai insan mulia. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. As-Saffat: 110).

Ibrahim termasuk orang yang berbuat baik (berbuat ihsan) dalam ibadah, bermuamalah baik dengan sesama, ia mendapatkan jalan keluar dari kesulitan yang ia hadapi, dan ia mendapatkan balasan yang baik.

Halaman:

Editor: Dasuki Raswadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x