Rugi Milyaran Rupiah Imbas Penutupan, Pelaku Usaha di Guci Minta Kompensasi Rp 100 Ribu Per Hari

- 13 Juni 2021, 16:19 WIB
Juru bicara Paguyuban Pelaku Pariwisata Guci, Wisnu saat audiensi dengan Disporapar Kabuapaten Tegal dan Forkopimcam Bojong dan Bumijawa
Juru bicara Paguyuban Pelaku Pariwisata Guci, Wisnu saat audiensi dengan Disporapar Kabuapaten Tegal dan Forkopimcam Bojong dan Bumijawa /Kabar Tegal//Lazarus Sandy

KABAR TEGAL - Imbas ditutupnya obyek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah sejak tanggal 8 - 21 Juni 2021, ribuan pelaku usaha alami kerugian hingga milyaran rupiah.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara Paguyuban Pelaku Pariwisata Guci, H Wisnu Utomo dalam sesi diskusi antara perwakilan pelaku usaha dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Tegal, Forkompimcam Kecamatan Bojong dan Bumijawa, serta Pengurus dan Ketua PHRI Kabupaten Tegal.

Diskusi yang bertajuk OASIS (Obrolan Asyik Seputar Wisata) yang diksanakan pada Minggu, 13 Juni 2021, di aula UPTD Guci, membahas aspirasi dari para pelaku usaha terkait ditutupnya obyek wisata Guci selama 14 hari.

Baca Juga: Guci Ditutup Hingga 21 Juni 2021, Ratusan Kendaraan Terpaksa Putar Balik

Dalam paparannya, H Wisnu Utomo meminta Pemerintah Kabupaten Tegal memberikan kompensasi kepada pelaku usaha yang mengalami dampak langsung dari penutupan obyek wisata Guci.

"Tidak sedikit yang merasakan dampak dari penutupan ini, bahkan ribuan orang. Kami minta perhatian dari Dinas terkait agar bisa memberikan kompensasi living cost untuk masyarakat. Kami telah ajukan sekitar 5000 pelaku usaha yang berdampak agar mendapatkan biaya hidup sebesar Rp 100 ribu per hari," ungkap Wisnu.

Wisnu menambahkan, pandemi Covid-19 ini sangat berdampak bagi ribuan orang yang menggantungkan hidupnya dari pariwisata Guci. Bahkan beberapa perusahaan hotel dan restoran, mulai merumahkan karyawannya. Oleh karenanya Wisnu menambahkan, data 5000 pelaku usaha akan diajukan ke Dinas terkait agar mendapatkan kompensasi. 

"Besok (Senin, 14 Juni 2021), kami akan menghadap ke Dinas Pariwisata dan Dinas Sosial, serta Satgas Covid-19 untuk menyerahkan data pelaku usaha. Kami berharap ada bantuan atau kompensasi Rp 100 Ribu per hari per KK," pungkas Wisnu.

Baca Juga: Obyek Wisata Guci Ditutup, Petugas Pintu Masuk Kewalahan Hadapi Pengunjung yang Putar Balik

Terpisah, Ketua PHRI Kabupaten Tegal, Elizabeth Ratna Dewi, berjanji akan memberikan pendampingan agar aspirasi  tersebut dapat terealisasi.

"Paguyuban pelaku wisata Guci adalah mitra kami, PHRI akan memberikan support. PHRI dan paguyuban tidak bisa dipisahkan, apapun yang menjadi aspirasi mereka kami tampung dan akan kami berikan pendampingan," jelas Ratna Dewi.

Sejak dilantik pekan lalu, pengurus PHRI Kabupaten Tegal langsung melaksanakan berbagai kegiatan yang langsung bersentuhan dengan para pelaku usaha pariwisata, kuliner, dan restoran.

Ketua PHRI Kabupaten Tegal, Elizabeth Ratih Dewi usai audiensi dengan pelaku sektor pariwisata Guci
Ketua PHRI Kabupaten Tegal, Elizabeth Ratih Dewi usai audiensi dengan pelaku sektor pariwisata Guci /Lazarus Sandy

Termasuk agenda SEMESTA (Sentilan Melek Wisata) yang salah satunya adalah membuka ruang diskusi OASIS (Obrolan Asyik Seputar Wisata) antara pelaku usaha di Guci dan Pemkab Tegal dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Forkopimcam.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x