56 Kasus Baru Per Hari, Positif Covid-19 di Kabupaten Tegal Naik Dua Kali Lipat Pasca Libur Lebaran

- 5 Juni 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi. Lockdown di Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal usai 69 warga dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Ilustrasi. Lockdown di Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal usai 69 warga dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. /Kabar Tegal /Dwi Prasetyo Asriyanto

KABAR TEGAL - Jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal naik dua kali lipat pasca libur Lebaran Idul Fitri 1442 hijriah.

Dari grafik harian Covid-19 terlihat mulai ada peningkatan tajam penambahan kasus positif yang terjadi sejak Selasa, 18 Mei 2021 hingga sekarang dengan rata-rata 56 kasus positif baru per hari.

Padahal sebelumnya, dari tanggal 1 hingga 17 Mei 2021, rata-rata penambahannya 25 kasus baru per hari. Informasi ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiadji, Jumat, 4 Juni 2021.

Baca Juga: Klaster Pemudik! 45 Warga Reaktif Covid-19, Satu RW di Randusari Pagerbarang Lockdown

Demikian pula dengan kasus kematian akibat infeksi Covid-19 juga bertambah dari 31 kasus menjadi 47 kasus kematian pada periode waktu tersebut, atau meningkat 51 persen.

Hendadi pun menyayangkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 setiap kali usai libur panjang. Pasalnya, jika ditarik dari data awal Maret 2021 hingga pertengahan Mei 2021 lalu, jumlah rata-rata penambahan harian kasus positif Covid-19 Kabupaten Tegal relatif landai, sekitar 18 orang per harinya.

Menurutnya, lonjakan kasus tersebut terjadi karena aktifitas dan mobilitas warga yang meningkat saat libur jelang dan pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 hijriah. Di samping itu, kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan melemah.

Baca Juga: Bupati Tegal Terkonfirmasi Positif Covid-19, Begini Kondisinya

“Kami mendapati, kepatuhan pasien positif Covid-19 tanpa gejala untuk mengisolasi diri secara mandiri masih belum baik. Mereka tetap menjalankan aktifitas seperti biasanya dengan ke luar rumah. Banyak pula kami mengalami penolakan saat dilakukan pelacakan dan uji usap pada keluarga atau kerabat yang menjadi kontak eratnya,” kata Hendadi.

Hendadi menjelaskan, klaster keluarga masih menjadi penyumbang terbesar kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x