Tahun 2017 Berhenti Produksi, Kini PG Jatibarang Dijadikan Tempat Wisata

- 14 Januari 2021, 22:17 WIB
Locomotief Remise yang dibangun pada tahun 1916
Locomotief Remise yang dibangun pada tahun 1916 /abdul kadir/

KABAR TEGAL- Siapa yang tidak tahu PG Jatibarang tempatnya yang strategis berada di jalan provinsi yaitu Jl. Slawi - Jatibarang, membuat banyak orang yang mengetahuinya.

Pabrik gula yang didirikan pada tahun 1842 merupakan peninggalan Belanda di Hindia Belanda.

Baca Juga: Hujan Deras Sebabkan Pondasi Jembatan Desa Kejene Pemalang Longsor

Semasa pendudukan Belanda di Indonesia dulu, pemerintah Hindia Belanda mendirikan 3 pabrik gula di Kabupaten Brebes yaitu Pabrik Gula Jatibarang, Pabrik Gula Bandjaratma, Pabrik Gula Kersana.

Setelah kemerdekaan Indonesia PG Jatibarang masuk dalam wilayah PTPN IX (Persero), karena besarnya biaya operasional dan perawatan serta berkurangnya lahan untuk penanaman tebu, maka dari 3 pabrik gula itu digabungkan menjadi satu, yaitu di PG Jatibarang.

Gula yang diproduksi PG Jaitbarang adalah gula konsumsi dengan jenis proses sulfitasi.

Baca Juga: Laksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Pemkab Tegal MoU dengan Universitas Pamulang

Di PG Jatibarang ini masih terlihat sisa-sisa kejayaan PG Jatibarang darimulai mesin, bangunan hingga kereta lori yang berumur hampir 1 abad.

Biaya masuk ke tempat ini cukuplah murah, dengan hanya membayar Rp. 5.000 anda dapat menikmati wisata sekaligus melihat tempat bersejarah yang akan membuat anda terbawa oleh masa lalu.

Tempat ini cocok untuk berbagai keperluan, mulai dari edukasi pelajar, foto prewedding, foto album dan bisa juga sekedear untuk refreshing.***

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x