KABAR TEGAL - Tim penyelam operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) dari TNI Angkatan Laut dibekali "ultra short baseline (USBL) transponder".
Untuk menemukan alat perekam pembicaraan pilot (cockpit voice recorder/CVR) di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
"Alat itu dikontrol dari KRI Rigel-933," kata Wadansatgasla Operasi SAR Sriwijaya Air, Kolonel laut (P) Teddie Bernard di KRI Rigel, Kamis.
Baca Juga: Berikut Daftar Nama Korban Sriwijaya Air yang Berhasil Diidentifikasi DVI Polri
Sebelum digunakan, tim SAR KRI R…
USBL Transponder memiliki fungsi yang sama dengan penunjuk lokasi dengan bunyi ping (ping locator), yakni mencari kotak hitam di bawah air.
Alat itu digunakan tim penyelam pasukan elit TNI AL yakni Batalyon Intai Ambfibi (Yontaifib) Marinir, Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Detasemen Jalamangkara (Denjaka).
USBL Transponder akan memberikan tanda di aplikasi komputer jika menangkap sinyal dari CVR.
Baca Juga: Gaun Pengantin Diduga Milik Korban Sriwijaya Air Ditemukan Tim Penyelam