Mantan Wakil Walikota Tegal Maufur Didapuk Sebagai Presiden Penyair 'Tegalerin'

17 Oktober 2021, 21:12 WIB
Dr. Maufur, M.Pd, Wakil Walikota Tegal Periode 2004 - 2009 didapuk sebagai Presiden Penyair Tegalerin /Kabar Tegal//Anis Yahya

KABAR TEGAL - Dr. Maufur, M.Pd, Wakil Walikota Tegal Periode 2004 - 2009 didapuk sebagai Presiden Penyair Tegalerin yang disaksikan Wakil Bupati Brebes, Narjo dan sejumlah seniman, budayawan.

Acara yang berlangsung khidmat tersebut diselenggarakan di Aula Universitas Bhamada, Slawi, Sabtu 16 Oktober 2021. 

Puisi Tegalerin merupakan aliran kekinian yang digagas Lanang Setiawan dan Ria Candra Dewi dalam bahasa Tegal dengan memiliki pola 2-4-2-4 dengan jumlah 12 baris dan 4 bait.

Berbarengan dengan agenda pelantikan tersebut juga dilakukan peluncuran dua buku antologi puisi berbahasa Tegal.

Baca Juga: Dalang Ki Sengkek Suharno Persembahkan Puisi, Aku Melihatmu Dalam Diam

Buku bertajuk "Para Widadari Tegalerin" dan "Telik Sandi Tegalerin" itu diterbitkan oleh Komunitas Sastrawan Tegalan dengan editor Lanang Setiawan.

Munculnya puisi Tegalerin ini, kata Lanang Setiawan, diilhami puisi Soneta yang merupakan bentuk puisi kuno dari Italia. Bentuk puisi Soneta tersebut oleh para penggagasnya menjadi wajah baru dalam bentuk perkawinan antara puisi lama Italia dengan puisi Tegalan yang kemudian dimaknai oleh mereka menjadi “Puisi Tegalerin”.

Istilah Tegalerin artinya asli kelahiran Tegal. Asal kata itu bermula dari Berlin, Ibukota Jerman. Orang Berlin jika mereka asli kelahiran Berlin disebutnya “Berliner” atau “Berlinerin”. Kata Berlin mendapat imbuhan atau akhiran “Er” atau “Erin”.

Kata “Erin" dalam bahasa karakteristik artinya menyukai perubahan dan varian. Kalau itu dilekatkan pada seorang wanita memiliki nama “Erin”, itu artinya gadis yang cantik.

Mengapa kemudian para penggagas memilih kata “Berlinerin”, karena lebih tepat ketimbang mengacu dari kata “Berliner”?

Baca Juga: Bak Seorang Penyair, Jumadi Berikan Kata Sambutan untuk Buku Sejarah Tegal Berupa Puisi

“Kata Lanang Setiawan, tembung Berliner itu artinya Donat. Oleh karena itu, mereka memilih tembung Tegalerin dari kata Tegal mendapat imbuhan 'Erin'. Demikian yang saya dapatkan dari para penggagas,” tutur seoarang assesor musik yang juga pencipta lagu, Dhimas Riyanto.

Selain acara pelantikan Presiden Penyair Tegalerin, perhelatan ini diisi dengan diskusi dengan para pembicara, Dr. Ganjar Harimansyah Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Tirto Suwondo peneliti pada Balai Bahasa DIY, dan Dr. Dina Nurmalisa, dosen Universitas Pekalongan dengan moderator Drs. Atmo Tan Sidik.

Perhelatan tersebut dimeriahkan dengan pembacaan puisi Tegalerin oleh para penyair, dan puncaknya pembacaan puisi yang diisi oleh penyair Apito Lahire.***

Editor: Lazarus Sandya Wella

Tags

Terkini

Terpopuler