Network
“Kami mencoba menghadirkan pendidikan yang murah tapi bukan murahan, Sekolah kami mungkin dari sisi swadaya wali murid mungkin tidak terlalu memberatkan disbanding sekolah- sekolah lain.tapi walaupun kami menyajikan pendidikan murah untuk masyarakat tapi sekolah SMK Bina Bangsa ini mampu menjadi salah satu sekolah yang mampu menorehkan prestasi yang luar biasa baik di bidang akademik maupun non akademik dan ini dapat dibuktikan dari penghargaan yang terpajang di sekolah ini dan banyaknya lulusan SMK Bina bangsa yang hampir sebagian besar dapat berkerja di perusahaan yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri". Terang Taryono.
Masih kata Taryono, selain dukungan dan support dari Yayasan yang menyerahan spenuhnya manajemen pengelolaan sekolah kepada pengurus sekolah, hal lain yang membuat sekolah SMK Bina Bangsa dapat berkembang pesat sampai saat ini adalah, adanya kepercayaan dari Pemerintah, baik Pusat, Provinsi maupun Kabupaten karena menurutnya dari beberapa bantuan yang digelontorkan dari pusat maupun provinsi dapat dikerjakan seamanah mungkin sesuai dengan regulasi yang ada.
“Alhamdulillah sekolah SMK BIna tahun 2018 mendapatkan bantuan dari pusat 3 RKB sebesar 480 juta dan bantuan propinsi 2 RKB 392 juta, tahun 2019 mendapatkan bantuan RPS ruang praktek siswa 332 juta, tahun 2021 mendapatkan bantuan DAK berupa RPS dan peralatannya sebesar 2 milyar, mungkin kalau dihitung-hitung sekolah SMK Bina Bangsa ini dari awal berdiri tahun 2014 sampai sekarang mungkin total kurang lebih sudah 5 Milyar yang digelontorkan Pemerintah untuk kemajuan sekolah ini, baik dari pusat, provinsi maupun kabupaten. Alhamdulillah kepercayaan Pemerintah untuk memeberikan bantuan kepada SMK Bina Bangsa ini begitu besar. Dan tentunya itu semua berkat kami dari SMK Bina Bangsa dapat melaksanakan program bantuan tersebut sebaik mungkin “ Terang Taryono.
Lebih lanjut Taryono berharap dengan niat tulus dari Yayasan, Pengurus Sekolah dan Komite Sekolah sekolah SMK Bina Bangsa dapat selalu menyelenggarakan pendidikan yang murah berkualitas, yang dapat terjangkau oleh masyarakat kurang mampu, apalagi menurut Taryono bahwa hak mendapatkan pendidikan yang berkualitas. ***
