Network
KABAR TEGAL - Kejahatan seksual menjadi salah satu tantangan terbesar yang perlu menjadi fokus perhatian, karena akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan.
Untuk itu, penguatan koordinasi yang kuat menjadi salah satu kunci keberhasilan peran negara dalam menjawab tantangan dan permasalahan perempuan dan anak.
Demikian disampaikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH melalui Staf Ahli Bupati bidang Ekbang Ir Moh Furqon Amperawan MP saat membuka rakor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, di Islamic Center, Selasa 20 September 2022.
Baca Juga: Antisipasi Kebakaran Lahan di Dekat Jalan Tol, Polda Jateng Keluarkan Sejumlah Himbauan
Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Brebes mencatat sepanjang Januari 2022 terdapat 50 kasus kekerasan.
Sebanyak 18 korban adalah laki-laki dan 32 korban menimpa perempuan. Dari kasus tersebut ada kasus yang sangat memilukan yakni kekerasan ibu terhadap 3 anak kandungnya dan sampai menghilangkan salah satu nyawa anaknya.
Tentu, hal ini sangat ironis dan memprihatinkan, mengingat tahun 2022 Kabupaten Brebes mendapat penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat Nindya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Baca Juga: Pasca Kenaikan BBM. Potensi Konflik Harus Diminimalisir
Sebagaimana diketahui isu perempuan dan anak adalah masalah lintas sektoral dan melebur di setiap lini pembangunan. Untuk memecahkan berbagai permasalahan yang terkait dengan perempuan dan anak tentunya dibutuhkan koordinasi yang kuat dari semua pemangku kepentingan yang ada mulai dari pemerintah sampai ke masyarakat.
“Seluruh komponen harus hadir dan kerja keras untuk peduli terhadap perempuan dan anak,” tandas Bupati.
