Konservasi Lingkungan, Warga Margoyoso Gunakan Perdes Dan Mitos

- 18 Januari 2021, 03:33 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan penanaman pohon di Desa Margoyoso, Minggu, 17 Januari 2021.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan penanaman pohon di Desa Margoyoso, Minggu, 17 Januari 2021. /Dok.Humas Jateng/

KABAR TEGAL - Desa Margoyoso Kecamatan Salaman Magelang memiliki cara unik untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selain memiliki peraturan desa (Perdes) tentang lingkungan juga menggunakan mitos yang beredar di masyarakat, di mana perusak lingkungan akan mendapatkan kesialan.

Hal itu ditemukan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan penanaman pohon di Desa Margoyoso, Minggu, 17 Januari 2021.

Kepada Ganjar, Kades Margoyoso, Adi Daya Perdana mengatakan, dulu desa tersebut kering kerontang. Hampir setiap tahun, warganya selalu meminta bantuan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

Baca Juga: Marak Isu Penjarahan Bantuan Gempa di Sulbar, Polisi Lakukan Pengawalan

“Setelah itu kami menggalakkan konservasi lingkungan. Untuk mendukungnya, kami membuat peraturan desa yang mengatur tidak boleh ada penebangan pohon besar dan giat melakukan penanaman,” ucap Adi Daya.

Ditambahkan, selain menggunakan Perdes, pihaknya juga menggaungkan mitos tentang keangkeran pohon-pohon besar. Mitos yang disebarkan ke masyarakat yakni siapa saja yang menebang pohon besar akan diganggu penunggu pohon atau hal-hal gaib lainnya.

“Dengan kepercayaan mistis dan peraturan desa ini, upaya kami melakukan konservasi cukup berhasil,” terang Adi Daya.

Baca Juga: Idza : Usia 343 Tahun, Brebes Teteg, Tutug dan Bangkit

Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah yang dilakukan warga Margoyoso. Dengan peraturan desa serta mengedepankan kearifan lokal, langkah-langkah pelestarian lingkungan benar-benar tercapai.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x