"Kita tahu kita semua punya opini yang laik untuk disampaikan," katanya.
Menurut Okky, bookfluencer adalah kritikus generasi baru yang tidak cuma berasal dari dunia akademisi atau komunitas kebudayaan. Pemengaruh buku bisa berasal dari berbagai latar belakang, yang penting ia bisa menginterpretasi sebuah karya, termasuk relevansinya dengan persoalan masyarakat.
Baca Juga: Jangan Lewatkan Shopee SMS! Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1
Ia menegaskan, mengkritik tidak sama dengan sekadar mencaci maki, melainkan memaknai sebuah karya.
Oleh karena itu, seorang pemengaruh buku juga pun diharapkan punya tanggung jawab meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga bisa menghasilkan wacana serta percakapan berkualitas.
Hestia menambahkan, siapa pun yang mencintai buku bisa jadi seorang pemengaruh meski jumlah pengikutnya di media sosial belum seberapa.
"Selama kamu memang suka, tulis saja," ujar dia.***