KABAR TEGAL - Non Biner mendadak menjadi viral setelah adanya video seorang mahasiswa baru fakultas hukum Universitas Hassanudin (Unhas) mengidentifikasi dirinya sebagai Non- Biner.
Video yang mencuat dan viral menjdi perbincangan para netizen dan mencari arti sesungguhnya dari kata Non Biner.
Diketahui bahwa video yang ramai di media sosial salah satunya Twitter.
Baca Juga: Kata Non-Biner Jadi Perbincangan Warganet, Sebutan Untuk Seseorang Gendernya Netral, Normalkah?
Akun Twitter @lelakibugis memperlihatkan seorang Mahasiswa maju ke depan dan menjawab pertanyaan dari dosen mendapatkan 2.871 komen, 4.055 retweet, dan 21 ribu like pada tanggal 19 Agustus 2022.
Dalam video tersebut mahasiswa tersebut mengatakan bahwa ia mengidentifikasi dirinya sebagai Non Biner.
Namun, apa arti Non Biner? Apakah ada istilah lainnya?
Non biner merupakan istilah perspektif gender bahwa pengalaman dan identitasnya memiliki sifat yang berubah-ubah.
Adapun beberapa sebutan untuk orang-orang non-biner di antaranya demigender yang meliputi demiboy, demigirl, dan demifluida.
Demiboy merupakan istilah untuk menggambarkan seseorang yang mengidentifikasi dengan aspek maskulinitas terlepas dari apakah mereka dilahirkan dengan alat kelamin perempuan atau laki-laki.
Istilah demiboy bertujuan untuk menciptakan ruang bagi seseorang untuk merasa terhubung dengan bagian-bagian maskulinitas yang terasa nyaman bagi mereka.
Demigirl (juga disebut demiwoman, demilady atau demifemale person) adalah identitas gender yang menggambarkan seseorang yang sebagian, tetapi tidak seluruhnya, mengidentifikasi sebagai wanita, gadis atau feminin, apa pun jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir.
Baca Juga: Polres Banjarnegara Lakukan PAM Pagi Hari Beri Rasa Aman Masyarakat
Mereka mungkin atau mungkin tidak mengidentifikasi sebagai jenis kelamin lain selain merasa sebagian sebagai gadis atau wanita.
Genderfluid berarti bahwa identitas gender Anda berfluktuasi dari waktu ke waktu atau sebagai reaksi terhadap beberapa pemicu diantaranya merasa seperti laki-laki, agender, perempuan, laki-laki dan perempuan.
Sebutan tersebut merupakan perspektif masyarakat yang berkaitan dengan gender.
Perspektif muncul akibat dari penyimpangan sosial yang berlaku dalam satu wilayah masyarakat.
Baca Juga: DPRD Kota Tegal dan P5 Hibur Rakyat Rayakan Kemerdekaan
Penilaian masyarakat muncul dari kebiasaan mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Jika tidak, maka dianggap aneh, janggal, dan melanggar aturan sosial dalam wilayah tersebut.***